Mimpi dan Cita-cita, Kenapa engga?
"Aku punya mimpi, dan alasanku tetap hidup adalah untuk
mewujudkan mimpi itu."
Sering kan kita mendengar kalimat itu? Ya, sebuah motto hidup
untuk para pejuang mimpi yg sangat menghargai hidup. Oke disini gw mau share
opini dan yg membedakan antara mimpi dengan cita-cita. Menurut pandangan
pribadi gw sih mimpi sama cita-cita itu jelas beda. Cita-cita itu hanya ada
beberapa dan mungkin hanya satu. Kok bisa? Kita flashback sebentar ke masa
anak-anak atau jenjang yang penuh kepolosan, SD. Ketika ada guru yg bertanya “apa cita-citamu nak?” Terus si anak itu
menjawab dengan lantang "DOKTER, bu
guru !” Si guru kemudian cuma senyum simpul mendengar jawaban si anak itu.
Tapi berbeda dengan orang tuanya, kalo mereka mendengar jawaban dari anaknya
itu "lancang kamu nak, bapak cuma
seorang petani sewaan. Bisa apa bapak?".
Hmmm. Tapi bagaimanapun, apabila apa yg diomongkan itu
berasal dari hati yg paling dalam dan terus dipeliharanya hingga ia bisa
berpikir dengan akal rasionalnya, bukan ngga mungkin kan? Njlimet yah
bahasanya? Biarin, biar lo lo semua pada ikutan mikir jangan cuma gw -_-
Ngga semua orang bisa merasakan cita-citanya bisa terwujud
lho, hanya orang yg kuat berdiri dan mampu menatap tinggi serta mengagungkan
cita-citanya. Apapun bisa terjadi !
(Wuih keren). Jadi bisa di tarik kesimpulan bahwa cita-cita itu mutlak. Ya itu
hal yg harus dicapai, bisa jadi itu gambaran masa depan nantinya.
Gw sendiri? Ya, gw adalah salah satu yg bisa dikatakan
beruntung bisa merasakan cita-cita udah ada didepan mata. Alhamdulillah..
Tapi disini sekali lagi, konsistensi tetap menjadi batu
terjal yg utama.
Sedikit cerita nih. Berangkat dari keluarga yg biasa-biasa
aja tanpa ada darah ataupun gen dokter. Gw memberanikan diri buat memasang
cita-cita setinggi langit ke tujuh. Kenapa langit ke tujuh? Karna kalo gagal
sampe langit ke tujuh paling ngga ya jatuh ke langit keenam ato kelima keempat
ketiga kedua kesatu dan oh The End.
Pada waktu itu ada di jenjang SMP. Entah apa yg membuat gw
memberanikan diri memasang cita-cita setinggi itu, tp tetep aja si gw simpan
serapi mungkin itu cita-cita, karna emang hampir ngga mungkin kesampean. Karna
gw orangnya ga pedean mungkin.
Singkat cerita, pada waktu musimnya pendaftaran perkuliahan,
gw bingung sendiri mau ndaftar apa dan mau jadi apa nantinya gw ini. As you
know, kakak-kakak gw udah pada terjamin dulu masa depannya. Yg cewe udah
ndosen, dan yg cowo udah kuliah dokter dulu. Dalam diri gw sempet berpikir ga
mungkin gw ndaftar kedokteran gigi karna biayanya yg fantastis cetar membahana.
Perlahan tp pasti, gw memberanikan diri buat membuka lembaran lama yg udah
usang dan masih tersimpan rapi itu (re:cita-cita). Dari pendaftaran SNMPTN,
SBMPTN sampai tes mandiri gw coba dan gw GAGAL! Disini gw mulai berpikiran kalo
cita-cita yg udah tersimpen rapi itu bukan takdir gw. Mungkin Tuhan ngga
merestuinya. Tp gw tetep mencoba berpikir positive kalo Tuhan itu maha tau.
Kalopun itu memang bukan takdir gw, maka akan gw buat "takdir"
sendiri dengan cara gw sendiri ! Ekstrem memang.
Dan percaya ato ngga, cita-cita yg udah gw simpan serapi itu
akhirnya bisa terwujud ! Keberuntungan? Ngga menurut gw. Tuhan merestui ini
sebagai takdir, karna sebelumnya gw berdoa kalo ini yg terbaik sebagai jalan
masa depan (takdir), maka bangkitkan dan kirimkanlah cita-cita itu buat gw. Dan
itu terjadi, kemudian terlahirlah sebagai cita-cita. Cita-cita yg selalu gw
agungkan dan gw muliakan. Gw akan menjaganya sehingga ia bisa tumbuh dan
bergerak, hingga ia siap untuk disambut dengan kehidupan, kerasnya kehidupan.
Jadi, gw ngga menyalahkan ataupun merendahkan mereka yg mengesampingkan
cita-cita dan menitikrendahkan cita-cita. Semuanya tergantung individu dengan
pemikiran konsepnya tentang cita-cita itu sendiri.
Buat lo yg masih bau kencur, segeralah buat catatan kecil
dalam ruang hidup lo tentang cita-cita. Tulis apa yg lo mau. Ingat, disini lo
nulis cita-cita. Gambaran untuk masa depan lo untuk menentukan arah hidup. Dan fokuskan, peluk erat catatan kecil itu jangan sampai ternodai dengan hal-hal yg bisa membuat lo membuangnya. Cita-cita sekarang yg lo tulis adalah hidup lo nantinya, perjuangin !
Dan bagi lo yg merasa 'masih' punya jiwa muda, renungin
apakah dulu lo nyimpen sesuatu hal yg itu adalah cita-cita? Cari dan temukan.
Kalo ada, ini kesempatan buat merasakan indahnya masa dimana lo mengagungkan
cita-cita itu. Terlambat? Ngga ada kata terlambat, gw jamin itu bakal seru,
sumpah. Njalaninnya bakal nyantai ngga ada tekanan, slogan 'let it flow' lo bakal dapat !
Gw percaya, jika setiap individu orang di Indoneseia itu
mempunyai cita-cita yg pasti dan selalu mengagungkan serta memuliakannya.
Indonesia bisa bangkit, Indonesia bisa tumbuh ke arah yg lebih baik. So, dengan
cita-cita, gw tau arah hidup gw, dengan cita-cita gw bisa menjadi 'orang'.
###
Nah kalau mimpi? Hal yg tabu? Yg terjadi ketika kita molor?
Ngga salah sih, cuman kurang tepat aja. Mimpi disini bukanlah tentang hal yg
tabu, tapi tentang keinginan yg terus tumbuh dan berkembang. "Gantungkan
impian kamu 5cm didepan kening, jangan menempel, biarkan ia menggantung, supaya
kamu bisa melihatnya." Pasti udah pada pernah denger kalimat ini kan? Ya,
kalimat yg fenomenal menurut gw pribadi. Sangat atraktif dan bermakna banget.
Kisah para penantang dunia yg memiliki 1001 impian. Impian, yg akan terus ada
bersama nyawa dan jasad kita.
Gw merasakan sendiri bagaimana dahsyatnya kekuatan impian
itu. Kekuatan yg positif tentunya. Impian yg datang bersama segerombolan sayap
khayalan yg membentuk barisan fatamorgana semu. Omong kosong ! Berbobot tp apa maknanya, terlalu berbelit-belit. Ya
emang gitu realitanya. Impian atau mimpi itu penuh dengan lika-liku. Datang
tiba-tiba saat duduk termenung atau ketika membayangkan sesuatu yg dilihatnya
dan kemudian terfikirkan. Gw mau itu ! Seketika alam bawah sadar memproses apa
itu memang keinginan yg akan terus melekat pada kehidupannya atau hanya sekedar
nafsu?
1. 1. Impian bukanlah nafsu
Impian atau mimpi itu bukanlah nafsu yg datang secara
tiba-tiba. Mimpi itu terlahir karna memang dikehendaki. Ketika kita punya
mimpi, dan mimpi itu lahir di kehidupan kita. Biarin, biarin dia tumbuh dan
berkembang menjadi dewasa. Dan pada suatu saat mimpi itu yg akan mengangkat
kita saat kita terjatuh. Agungkan mimpi kita seperti kita mengagungkan
cita-cita.
2. 2. Impian adalah kita
Kita? Kenapa kita? Ya kita, karna impian itu lahir dan
tumbuh bersama diri kita sendiri. Impian jg yg akan membawa kita menuju sebuah
panggung kesuksesan selain cita-cita.
Lo boleh deh kehilangan cita-cita lo yg mana emg itu bukan
takdir lo. Tapi lo masih punya sejuta impian yg akan mencerminkan siapa diri lo
itu. Impian yg akan menjadi bagian dari darah daging lo selama lo masih ingin
menjadi orang. Lo tinggalkan sedikit aja hal yg
menjadi keinginan lo karna lo merehmekannya, sama aja lo udah ngebuang
sebagian dari hidup lo.
3. 3. Impian akan membuat hidup serasa terus hidup
Maksud kan sama statement gw d atas? Kita kan hidup tuh d
dunia ini, tp apakah kita sadar bahwa selama kita hidup itu kadang rasanya
seperti ngga berarti. Ya jangan sampe sih, amit-amit deh kalo kayak gitu. Jadi
gini, lo boleh aja ngebuat daftar papan selebar layar bioskop buat d tulis apa
aja impian atau mimpi-mimpi lo. Tapi ingat, realistis dengan hidup lo sendiri.
Misal, lo punya mimpi buat berada di tanah tertinggi pulau jawa. Dan tiba2
disana lo serasa mau mati karna ngga kuat. Tp d sisi lain lo masih punya mimpi
buat jd penulis, nah lo pasti secara ngga sadar udah terprogram buat bangkit.
Dan akhirnya, diri lo sendiri yg akan nentuin apakah lo mau nyerah meninggalkan
mimpi-mimpi itu dan ikutan terkubur bersama tanah? Atau lo akan mengadilkan
semua mimpi-mimpi yg udah lo inginin dan lo tulis buat terwujud.
4. 4. Impian seperti teman kita
Ya ketika berada di kesendirian dan kebosanan dalam
menjalani hidup impian bisa menjadi teman kita. Kenapa gw bisa ngomong kayak
gitu? “Jangan-jangan lo ngga punya temen
yah, sampai-sampai impian aja dijadiin temen.” Ngenes banget kalo gw kayak
gitu, ngga ko. Ini berhubungan dengan
poin ketiga, ketika merasa bosan dan jenuh dengan hari-hari kita, dengan
aktivitas rutinitas yg melelahkan kita bisa melakukan hal lain yg bermanfaat
dan pastinya menyangkut dengan impian kita. Gw kasih contoh deh, gw orangnya
emang gampang bosenan dan juga ngga gampang puas. Namanya juga manusia, kalo cuma
nglakuin itu-itu aja kan bosen. Gw ngejalanin hari dengan terarah karna gw
punya cita-cita yg udah ada di depan mata, jenuh dan bosen pasti. Dan itu gw handle dengan impian-impian yg terus
ngikutin dibelakang kehidupan gw. Dan gw
merasa, gw ngga sendiri, ada yg selalu nemenin dan ngesuport. Jadi, cobalah lo
buktiin. Dijamin hidup lo ngga bakal garing.
Gw sadar ko, ngga semudah itu nerapin, ngejalanin dan
ngebuktiin adanya cita-cita serta impian di hidup ini. Tapi sekali lagi, ngga
ada yg ngga mungkin selama kita masih
mau mencobanya. Dengan adanya dua itu gw berani bilang “lo bakal berdiri tegak diatas sana nanti dengan senyum bahagia lo.” Gw ngga ngasi garansi atopun jaminan, tp gw
ngasi sesuatu yg akan lo nikmati sendiri
nantinya. Jadi bersiaplah untuk lo lo semua, kita dan khususnya gw untuk
menyambut dunia dan menantangnya dengan cita-cita serta impian-impian. Jangan takut,
selama darah masih mengalir dan Tuhan masih memberikan nafasnya kita akan tetap
berjalan.
“Hingga matahari memutuskan ‘tuk menyudahi penyinarannya di
dunia ini, selama cita dan mimpi-mimpi itu masih terpendam, gw akan selalu
tetap hidup bersama mereka.”
Original write by Me -z- and -i-
Images takes from google
Follow twitter : @lovesberrys
Follow twitter : @lovesberrys