Jumat, 31 Januari 2014

Berakhirnya Sebuah Hubungan



     PERNAH pacaran? Pasti pernah juga dong merasakan putus cinta? Yaa aku yakin ngga semuanya pernah merasakan putus cinta. Ada yang pacaran cuma sekali dan langsung jadi, ada juga yang belum sama sekali pacaran. Guys, putus itu bukan akhir dari hidup kita. Jangan serta merta kita diputusin terus nangis seharian ngga makan, minumpun cuma dari air matanya aja. Apa ngga asin tuh rasanya? Bisa-bisa mati jadi asinan.
Memang sih putus itu menyakitkan. Tapi ngga lebih sakit dari sakit gigi kok, percaya deh. Sakit gigi itu menderita banget, pingin makan tapi ngga bisa, mau ngomong males, tidurpun susah, mau nangis? nangis aja bebas ngga usah malu kan itu sakit secara medis. Hampir sama sih dengan putus, hanya kalau putus mood  kita aja yang hilang. Makan jadi ngga nafsu, tidurpun nyesek, bisa ngomong tapi pelit banget ngeluarin kata-katanya. Tapi percaya deh, kalau ada yang ngehibur sedikit demi sedikit mood kita akan bertambah dan pastinya kita mau makan ya walaupun sedikit.

”The greatest”
     Perempuan itu makhluk yang luar biasa. Pernah terbenak ngga dalam pikiran siapa yang biasanya terlebih dulu kenalan? COWO. Para cowo biasanya kenalan ke cewe-cewe yang baru dia kenal dengan pura-pura salah SMS atau pura-pura SALAH SAMBUNG. Hari gini masih begitu? Jadul. Gentle dong! Kenalan dengan datang langsung ke cewenya tatap muka langsung. Ya walaupun kemungkinan di-cuekkinnya lebih besar. Cowo langsung datang ke cewe minta kenalan itu luar biasa lho, urat kemaluannya udah kebal (bukan kemaluan yang ada dibawah ya). Seperti "Hey boleh kenalan ngga? Nama aku Martin." Sambil mengulurkan tangannya ke cewe itu dan berharap itu bukan kelakuan tolol yang terjadi karena gerak reflek yang bisa mengakibatkan harga diri hancur. Kalau sampai detik ke-10 tangan masih menggantung, mungkin memikirkan "Racun tikus apa yang ampuh yang bisa membunuhku dengan damai" itu perlu. Dengan perasaan menang dan dari tatapan mata penuh sindiran dia menerima uluran tangan yang menggantung. Bagi yang ingin mempraktekan ini sih disarankan siapkan mental baja dulu sebelum melakukan. Karena kalau uluran tangan kita terabaikan, anda akan seperti diancam harus melakukan tarian erotis di Dufan, Malu.

“Two face”
Ada lagi, perempuan itu seperti Pemimpin yang berjiwa lembut tapi bermulut pisau. Tajam tapi mengahanyutkan. Biasanya perempuan itu yang mengakhiri sebuah hubungan yang normal. Biasanya lho, kalau ngga ngerasa juga ngga masalah. Banyak varian kalimat-kalimat yang mereka gunakan untuk mengakiri sebuah hubungan.

Pernah ngalamin putus cinta dan memutuskan hubungan? Pernah ngga kalian sadari, berpikir kenapa bisa mengakhiri sebuah hubungan? Ketidakcocokan? Elu dosa bro. Cari yang cocok? Ngga akan pernah ketemu. Kita diciptakan untuk melengkapi satu sama lain dan itu berarti 'aku harus melengkapi kekurangannya dia'. Contohnya, kalau dia suka ngupil di tempat umum, lo tutupin tuh dia pake karung goni atau kardus aqua. Kalau dia suka tidur malam, lu berarti kudu tidur pagi. Kan saling melengkapi? HAHA #freak

                                                           foto : nulhusnul.wordpress.com


Kata-kata yang dilontarkan pasangan untuk mengakhiri sebuah hubungan ini :
1). "Setelah sekian lama kita pacaran, aku mulai sadar ternyata diantara kita sangat banyak ketidaksamaan yang tak mungkin kita satukan. Dan setelah aku berfikir, demi kebaikan kita, sebaiknya saat ini kita pisahan dulu. Kuharap dengan perpisahan ini kita dapat mengkoreksi kekurangan kita, sehingga dimasa depan tidak akan terulang kembali. Terimakasih untuk semua kebaikanmu selama ini."
Terlalu berbelit memang, tapi itu adalah kalimat yang lengkap dan memiliki banyak arti. Eh, hanya ada satu arti aja, yaitu PUTUS.
Disini mungkin akan ada jawaban "Oh mau putus ya? Udah berapa lama kita ngga cocok? Dari awal deh sepertinya. Bener banget banyak ketidaksamaan yang mungkin kita satukan. Aku cowo kamu cewe, kamu putih aku coklat, kamu tajir aku engga, kamu doyan ngupil aku doyan e'ek. Makasih juga ya udah sering mbayari aku, jadi ngga enak nih. Makanan ini kamu juga kan yang bayar? Oya aku juga pesen pizza ngga pake telor satu ya buat konsumsi di rrumah. Sekali lagi makasih dan senang bisa pacaran sama kamu. Aku pamit dulu ya, taxi udah nunggu di depan. Taxi? Ya aku udah mempersiapkan sebelumnya karena aku udah tau kamu mau bilang putus.”
Jangan ditiru yaa.. Hanya orang profesional yang bisa melakukan hal ini.

Atau kalian ingin menemukan yang Lebih baik dan sempurna dari pasangan sebelumnya? Wah elu juga dosa besar! Kudu bersuci deh. Apasih arti sebuah kesempurnaan? Memiliki segalanya? Emang siapa kita? NABI? Nabi aja ngga selalu sempurna. Nabi aja pernah boong ke istrinya kalau makanan itu enak padahal engga. Untuk sebuah keharmonisan dan penghargaan atas istri beliau. Sedangkan kita? Kita masih jauh dari kata sempurna! Atau kalian mungkin mau dikatakan sempurna juga nggapapa sih asalkan siap mau di maki sama orang, terus malemnya diculik dibawa kabur dan ditelanjangi di tugu Pahlawan. SIAP? Kalau aku pribadi sih mending milih ditelanjangi sama Aura Kasih, Ngarep. Oke, ada saran nih, ya saran aja sih, kalo kita berniat mengakhiri sebuah hubungan dengan alasan ada yang lebih baik dari pasangan kita. Pikir aja, kalau suatu saat kita menemukan yang lebih baik dari pasangan anda saat ini apakah kita akan meninggalkan pasangan kita demi pasangan yang anda 'anggap' lebih baik? Rasakan bagaimana rasanya diputuskan dengan cara seperti itu ketika kita juga dibegitu kan?

---. Kata-kata yang dilontarkan pasangan untuk mengakhiri sebuah hubungan ini :
1). "Aku harap kamu bisa mencari lagi orang lain yang lebih baik daripada aku."
2). "Aku ngga bisa melanjutkan hubungan kita, aku telah menemukan seseorang yang lebih sempurna." Wah ini sepertinya terlalu ekstrim.
Mungkin disini akan ada jawaban "Jadi? Kita putus nih? Serius? Apasih yang kurang dari aku. Oh ya aku serba kekurangan. Kurang tinggi, kurang putih, kurang macho, kurang duit, kurang ganteng, kurang tajir. Sepertinya kurang semua aku. Mana kelebihan aku? NGGA ADA. Terus kenapa bisa ada yang suka sama aku.” MIRIS
Jadi, jangan pernah mengakhiri sebuah hubungan dan BERPIKIRAN dengan kalimat "semoga menemukan yang lebih baik". Kalau kita pingin langgeng dengan pasangan kita.

Ada lagi nih "Kasih sayang yang telah kau beri begitu besar kepadaku, aku sadari kau begitu mencintai dan menyayangiku. Aku akan selalu mencintaimu namun bukanlah cinta seperti yang kau mau. Aku yakin cinta bukan sebatas memiliki namun bermakna sangat luas. Aku ingin kau mencintaiku sebagai seorang sahabat sejatiku, dan aku pun demikian. Karena mencintaimu sebagai seorang sahabat adalah hal yang mengagumkan"  Ini terlalu over sepertinya (abaikan).  Tetapi perlu digaris bawahi bahwa cinta dari seorang sahabat itu berbeda dari cinta dari seorang kekasih (bahasanya tinggi amat) haha.

Pernah mendengar atau mengalami kalimat ini?  "Orang tua kita tidak saling setuju dengan hubungan mita. Ya sudah mau gimana ini?" Ini adalah cara mengakhiri sebuah hubungan dengan cara menggantungkan kepastian. Kalau orang itu tetap saling mencintai, lautpun mereka terjang, badaipun mereka hadapi, larangan orang tua mereka abaikan, Nekat. Kalau sudah begini cara yang mereka tempuh dengan 'Kawin Lari'. Awalnya  yan ada dipikiran tuh kawin lari itu nikah sambil lari-lari gitu biar afdol. Ternyata bukan, kasian juga sih penghulunya kalau bener kayak gitu. Tapi kalau memang itu harus terjadi, mau tak mau kita harus bisa mengakhirinya dengan ikhlas walaupun sebenarnya itu hanya omong kosong.

Ada yang pernah mengalami kalimat ini? "Kita break dulu ya? Aku mau fokus ujian. Kita sama-sama berjuang dulu buat ujian kita. Maaf ya." Bilangnya sih 'break' tapi makna sebenarnya 'putus'. Temen ada yang pernah merasakan sakitnya kalimat itu. Bingung sih dengan mereka yang mengatakan kalimat itu. Hanya karena mau ujian hubunganpun dikorbankan. Ada baiknya sih gitu kalau memang bener-bener 'break' aja. Tapi pada kenyataannya? Akhirnya juga PUTUS. Mungkin si pasangan sebenarnya udah pingin putus dari lama, tapi bingung gimana mencari alasannya. Dan ketika datang ujian, itulah waktu yang tepat untuk mengatakannya. Opini aja sih. Tapi seharusnya sebuah hubungan bisa dijadikan pacuan untuk kita agar bisa memberikan yang terbaik. Kita berani pacaran, tapi kenapa ngga siap pacaran kalau mau ujian? Kalau kita pernah mengatakan kalimat seperti itu ke seseorang dan anda malah berpacaran dengan orang lain maka kita juga HARUS megatakan demikian kepada pacar baru kita jika mau ujian. Berani?

Pengalamanku sendiri sih pernah pacaran dua kali waktu akhir SMP dan SMA.  Pacaran ketika SMP kaya seperti bukan pacaran. Ketemu jarang, tapi cuma sms-sms aja. Dan mungkin itu yang membuat bosan dan akhirnya terpaksa mengakhiri hubungan dengan dia perlahan. Ngga ada satu bulan pacaran. Dan itu penyesalan terbesar karena telah memberi harapan palsu.
Baru-baru ini aja putus dari (mantan) pacar. Dia orangnya asik dan bisa membuat nyaman. Disini memang diakui aku salah mengambil langkah. Terlalu terburu-buru dalam mengutarakan cinta ke dia T.T. Dia baru putus dengan seseorang yang menyakiti dirinya, dan aku malah masuk kedalam kehidupannya. Terlalu cepat dalam menjalami PDKT tanpa pernah mengetahui masa lalunya. Ngga lama setelah itu, resmi pacaran deh. Tapi sayang, hubungan itu cuma bisa bertahan satu bulah lebih dikit. Pulang sekolah dapet sms panjang dirinya yang intinya "Kita udah dulu ya, aku belum bisa lupain masa laluku. Aku takut jatuh untuk yang kedua kalinya. Jangan hubungin aku lagi, aku pingin sendiri dulu. Maaf ya?"  Seluruh tubuh seketika lemes melihat sms itu. Nyawa seperti hilang sebagian. Bulu kuduk terangkat seakan melihat hanti Sundel bolong minum air. Shock! "Salah apa aku?” padahal semalem engga ada apa-apa. Sebagai seorang cowo ngga bisa gitu aja nyerah, akhirnya aku ajak dia ngomong deh baik-baik masalahnya apa di mobil. Dan itu sia-sia. Malah banyak diam, demi harga diri aku akhirnya aku tahan sakit hati itu dalam-dalam yang sebenernya aku menjerit "TIDAAAAAAAK, KENAPA SEPERTI INI? SALAH AKU APAAAA?" Posisi aku seperti pemeran adegan film sinetron yang menampilkan adegan terlalu lebay. Aku yakin kita juga pernah mengalami itu jika memang kita pernah diputusin atau memutuskan. Sakit? PASTI. Tapi semua itu bisa teratasi jika kita memiliki teman main (re:sahabat). Tak perlu teman banyak, asalkan kita memiliki teman main (re:sahabat) yang bisa kita ajak seru-seruan bareng. Ya sukur-sukur juga punya teman banyak sih..
It's my true story and my opinion about it.

Memang tak ada sesuatu yang abadi di DUNIA ini, tapi mencoba mempertahankan keabadian itu tak ada salahnya -z-

Next : Best friend I’ll write it

Original write by -z- and -i-
Follow twitter : @lovesberrys

Tidak ada komentar:

Posting Komentar